JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan, dengan tidak adanya kenaikan harga BBM bersubsidi, maka Pemerintah akan menempuh kebijakan untuk mengurangi secara signifikan volume penggunaan BBM bersubsidi.
“Volume penggunaan BBM bersubsidi harus dikurangi secara signifikan. Akan dilakukan gerakan penghematan serta pembatasan atau pengendalian yang sedang dimatangkan pada tahap-tahap akhir,” ujar SBY dalam arahannya saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2012, di Hotel Bidakara, Jakarta (Kamis, 26/04/2012).
Dalam kerangka ini, lanjut Presiden, pemerintah akan mengadakan gerakan penghematan nasional, pembatasan dan pengendalian penggunaan BBM bersubsidi. Untuk membatasi dan mengendalikan penggunaan BBM ini, pemerintah juga akan melakukan konversi dari BBM ke bahan bakar gas (BBG).
Kepala Negara berjanji akan memberikan penjelasan kepada rakyat Indonesia, terutama untuk mendapatkan dukungan dan kerja sama pelaksanaan penghematan BBM ini.
Presiden berpesan agar semua pihak harus menjadi bagian dari solusi dan bukan bagian dari masalah, dalam mendukung kesehatan dan keamanan APBN-Perubahan 2012, dengan logika dan pikiran jernih, serta melepaskan dari kepentingan politik.
“Pahami situasi yang kita hadapi di tahun 2012 ini, termasuk permasalahan dan tantangan terhadap ekonomi nasional kita. Semua pejabat jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, termasuk BUMN dan BUMD, TNI dan Polri, harus bisa menjadi dan memberi contoh,” tegas Presiden.