Arsip | Public RSS feed for this section

JAM PMII REMBANG: HUKUM MATI KORUPTOR

1 Sep

20160831_225636

Suasana panggung budaya “hukum mati koruptor”.

Jaringan Alumni Muda Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia  (JAM PMII REMBANG), 31/8 merayakan malam puncak HUT ke-71 Kemerdekaan RI dengan tema “hukum mati koruptor”. Rangkaian acara yang dikemas dalam bentuk “tahlil dan panggung budaya” tersebut berlangsung dari pukul 8 hingga 11:45 malam.

Tema hukum mati koruptor dipilih karena JAM PMII REMBANG memandang bahwa korupsi merupakan kejahatan besar yang pantas dihukum mati seperti pelaku kejahatan terorisme dan narkoba. Sangsi hukum untuk menjerat tindak pidana korupsi harus berat dan tegas. Karena jika tidak begitu, mustahil negeri ini akan bebas dari korupsi. Pelaku tindak kejahatan terorisme dan narkoba itu kan sudah ada ancaman hukman matinya, akan tetapi masih banyak pelaku yang secara masif dan tidak takut menjadi bagian dari terorisme dan narkoba. Nah sekarang kalau korupsi tidak ada ancaman hukuman mati, ya seperti sekarang ini. Orang tidak takut melakukan korupsi dalam jumlah besar karena sangsi hukum relatif ringan. Dan akhirnya negeri kita dipenuhi dengan para koruptor. “ujar Widad koordinator JAM PMII REMBANG”

Widad berharap, Presiden sebagai kepala negara dan DPR-RI sebagai wakil rakyat, harus membuat usulan bersama pemangku kepentingan untuk menjerat koruptor kelas kakap dengan hukuman mati. Adapun varian sangsi yang dibawah hukuman mati yaitu dengan potong jari, potong telapak tangan, potong siku, dan potong tangan untuk menyesuaikan tingkat korupsinya. Dan jika dalam level angka kerugian negara mencapai ratusan miliar sampai triliunan rupiah, itu sudah layak dihukum mati. “tegasnya”.

Acara yang diawali dengan tahlil ini, bertujuan untuk mendo’akan arwah para pahlawan yang gugur di medan pertempuran. Kegiatan berlangsung diikuti oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat yang tergabung dalam forum pemuda dan masyarakat desa bonjor. Setelah tahlil selesai dilanjut panggung budaya dengan menampilkan hadroh, parade musik band, dan bacaan puisi-puisi kritik, yang salah satunya berjudul “kami muak dan bosan” karya Taufik Ismail.

Penulis/editor: Abdul Gofir

http://tabloidsophia.com/2016/09/jam-pmii-rembang-hukum-mati-koruptor/

Gambar

BISNIS SAMPINGAN JADI PENGHASILAN UTAMA

4 Agu

iklan dni 2

WEBSITE RESMI DESA.ID

4 Agu

download

Photo : Contoh website desa

download (1)

Harga website resmi desa.id murah

Hanya dengan harga 5jt sudah termasuk PPN dan pelatihan operasional website dan penulisan jurnalistik.

Contoh tampilan website kami : tabloidsophia.com halorembang.com dan metrosemarang.com

Informasi pembelian hubungi :

Telp./WA : 082324485660

Telp. : 085648214420

PIN BBM : 54E6CCC4

 

Ganjar ingin tahun ini seluruh desa di Jawa Tengah punya website

4 Agu

ganjar-ingin-tahun-ini-seluruh-desa-di-jawa-tengah-punya-website

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap tahun ini seluruh desa di Jawa Tengah sudah memiliki website sendiri. Ganjar menjelaskan Website bagi sebuah desa berguna untuk menampilkan data demografi, potensi, produk dan sumber daya manusia. Website desa juga mewujudkan transparansi dan akuntabilitas keuangan di masing-masing desa.

“Website ini menampilkan data riil kemiskinan dan pengangguran. Datanya bahkan lebih maju dari milik BPS karena sudah diverifikasi berdasar kondisi sosiologis desa,” katanya di Balai Desa Madukara, Jalan Raya Madukara Gununggiana, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Rabu (23/3).

Desa Madukara yang dikunjungi Ganjar tersebut sudah memiliki website sejak tahun lalu. Website tersebut berisi tentang sejarah desa, produk unggulan, demografi warga, profesi, angka kemiskinan, pengangguran, info pertanian, dan agenda desa.

Ganjar Pranowo melanjutkan, Pemprov Jateng melalui Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Bapermasdes) Jateng saat ini sedang membangun Sistem Informasi Desa (SID). Dalam pelaksanaannya, Pemprov mendapat bantuan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang mengembangkan aplikasi SID tersebut.

SID bisa diaplikasikan di website desa sehingga seluruhnya akan memiliki sistem dan nomenklatur yang sama. Dengan demikian akan memudahkan sistem pemantauan dan analisis yang berguna untuk mendukung pelaksanaan program pembangunan.

“Sekarang kan karena website masih dibuat sendiri oleh desa, nomenklaturnya beda. Nanti kalau sudah sama akan mudah mengecek, misal saya mau cari ATK (alat tulis kantor) maka semua langsung muncul,” jelasnya.

Jika seluruh desa telah memiliki website yang terkoneksi SID maka program pengentasan kemiskinan dan pengangguran, serta program pertanian, perkebunan, peternakan, dan nelayan akan mudah dijalankan.

“Kalau pakai data BPS ternyata tidak sesuai dengan sosiologi desa. Kata BPS miskin, ternyata untuk ukuran desa kaya. Ini harus disesuaikan dulu,” ujarnya.

Saat ini diakuinya baru sedikit desa di Jateng yang memiliki website, padahal kegunaan website tidak hanya untuk layanan warga tapi juga mendukung program pemberdayaan desa dari pemerintah.

“Saya punya mimpi setiap desa punya website, di situ ada detil demografi, petani baik buruh atau pemilik lahan, luas sawah berapa dan sebagainya,” tukasnya.

Ganjar berharap di tahun 2016 ini, seluruh desa yang ada di Jawa Tengah sudah terkoneksi SID masing-masing desa sehingga dalam pengelolaan data dan jaringan bisa mudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

“Saya ingin tahun ini seluruh desa di Jateng sudah terkoneksi Sistem Informasi Desa. Entah basisnya website atau aplikasi yang jelas terkoneksi,” katanya.

Pada acara tersebut, Kepala Desa Madukara Purwono sambil berkelakar mengungkapkan jika website desa bahkan bisa digunakan untuk mencari jodoh dari perawan hingga janda.

“Bahkan jumlah janda berdasarkan usia ada pak. Bapak mau umur berapa, dari 20 sampai 40 ada lengkap,” katanya disambut gelak tawa Ganjar dan hadirin.

Sekretaris Desa Madukara Wijayadi Nugraha menambahkan, website desa dibuat pada Juni 2015. Pihaknya mendapat bantuan dan pelatihan dari Dishubkominfo Banjarnegara. Selanjutnya ia sendiri yang mengoperasionalkan dibantu seorang staf. Menurutnya, angka kemiskinan di website dengan perhitungan Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki perbedaan.

“Misalnya BPS menyatakan seseorang miskin karena rumahnya mau roboh. Padahal kami tahu tanahnya banyak, dia kerja dan bisa menyekolahkan anak. Kami nilai tidak miskin,” paparnya.

Source : merdeka.com

Desa Good Governance dan Layak Anak

21 Okt

DSCN1079
Photo : Abdul Majid

Plan Indonesia dan FITRA Jateng melakukan workshop desain kerjasama program ”tata kelola pemerintahan yang baik dalam perlindungan dan partisipasi anak.” di Teras Kota Restaurant Jl. Erlangga 17 Rembang 20 Oktober 2014 kemarin. Program ini merupakan upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan dan penganggaran khususnya yang memiliki keperpihakan kepada anak. “Ujar” Baidul Hadi dari Fitra jateng saat mengisi acara tersebut kepada para undangan Workshop.

Fitra Jateng diberi tugas Plan Indonesia untuk menyulap lima desa di lima kecamatan untuk menjadikan desa tersebut menjadi desa teladan di Kabupaten Rembang. Menjadikan desa binaan tersebut menjadi desa yang good governance dan peduli terhadap anak. Karena anak adalah nilai investasi dan pemegang estavet kepemimpinan bangsa yang akan datang, maka dari latar belakang tersebutlah mari kita dorong para stakeholder (pemangku kepentingan) agar lebih baik lagi dalam membuat kebijakan dan program untuk anak. “Ujar” Wisnu dari Plan Indonesia

Binaan lima desa di lima kecamatan oleh Plan Indonesia dan Fitra Jateng ini akan berlangsung sampai enam bulan mendatang mulai dari Oktober. Berikut jadwal kegitan workshop diakhir bulan Oktober yang bertempat di Balai Desa;

1. Ds. Woro Kec. Kragan (tgl 25/10/14 pkl. 13:00-16:00 WIB.)
2. Ds. Ukir Kec. Sale (tgl 24/10/14 pkl. 13:00-16:00 WIB.)
3. Ds. Gunem Kec. Gunem (tgl 22/10/14 pkl. 09:00-12:00 WIB.)
4. Ds. Dadapan Kec. Sedan (tgl 23/10/14 pkl. 09:00-12:00 WIB.)
5. Ds. Sanetan Kec. Sluke (tgl 25/10/14 pkl. 09:00-12:00 WIB.)

Penulis/editor : Muhammad Widad

DOKUMEN KEGIATAN FITRA JATENG DAN PLAN INDONESIA UNIT REMBANG

Doc Photo : Village meeting komunitas Desa Dadapan
DSCN1182

DSCN1183

DSCN1184

Dok photo : Village meeting komunitas Desa Gunem
DSCN1146

DSCN1148

DSCN1171

Doc Photo : Village meeting komunitas Desa Sanetan
DSCN1317

DSCN1302

DSCN1315

Doc photo : Village meeting komunitas Desa Ukir
DSCN1259

DSCN1267

Doc photo : Village meeting komunitas Desa WoroDSCN1340

DSCN1347

DSCN1367